Gue seseorang yang bertubuh kurus, atau mungkin dengan bahasa yang lebih merendahkan, gue itu berpostur tubuh, cungkring. Di dalam tubuh gue yang cungkring ini pasti mengalir rasa takut. Tetapi tanggal 1 Syawal atau bertepatan dengan Idul Fitri, gue mencoba melawan rasa takut gue. Walaupun gue peduli dengan keadaan di sekitar gue, tapi gue takut buat ngungkapin rasa peduli gue. Gue bukan siapa-siapa. Gue lemah.

Tetapi di hari dimana InsyaAllah kita kembali fitrah itu, gue pengin mengawali dengan melawan rasa takut. Gue pun mengawali dengan mulai berbicara kepada seseorang. Seseorang yang gue hormati. Karena ada berjuta keluhan di hati dan pikiran gue, dan gue ungkapkan saat itu.

Apa lacur, seseorang itu terlalu angkuh buat mendengar keluhan gue. Gue lakukan ini karena gue peduli sama keadaan di sekitar gue, khususnya orang itu. Keluhan disertai tangisan gue di balasnya dengan suara keras. Gue tahu, dia hanya tidak ingin di beritahu oleh gue. Dia ingin merasa terhormat. Karena gue bukan siapa-siapa.

Gue menang ! Gue menang atas diri gue sendiri. Gue berhasil melawan rasa takut dalam diri gue. Gue tidak memikirkan bentakan itu. Keangkuhan itu. Respon itu. Alasan mengapa gue nangis adalah sifat seseorang itu yang begitu keras. Dia menganggap gue bukan seseorang yang sewajarnya memberikan dakwah padanya. Tapi gue tidak akan menyerah. Suatu saat, akan gue buktikan kalau yang gue bicarakan itu benar.

Mengapa gue bisa melawan rasa takut itu? Karena gue benar. Kita bebas berpendapat dan menyampaikannya. Tidak perlu menjadi siapa-siapa untuk berpendapat! Kalau memang merasa benar dan kalian peduli akan di sekitar anda, katakanlah! Jangan biarkan keadaan memburuk dan don't be coward!

Setidaknya gue bisa sedikit melepas sifat pengecut gue. Pengecut itu takut mengungkapkan apa yang ada di dalam hati dan otak. Buat apa mempunyai otak pandai jika hanya mempergunakan sendiri. Buat apa sejuta cinta di hati jika takut untuk mengungkapkan?

Seseorang mempunyai rasa suka terhadap orang lain. Tapi takut untuk mengungkapkan. Sebenarnya, apa yang harus di takutkan? Merasa kurang pintar, kurang tampan/cantik? Merasa bukan siapa-siapa? Tidak perlu menjadi siapa-siapa untuk mengungkapkan. Lupakan kekuranganmu, ungkapkan perasaanmu! Jika orang yang di suka tarnyata mempunyai perasaan lain, tak usah menyesal. Setidaknya telah menang terhadap diri sendiri, walaupun tidak memenangkan hati seseorang.

Hemmmppp .. kok jadi ngelantur ya ?

Musuh paling kuat adalah diri sendiri. Bukan obyek yang akan kita hadapi. Bisa saja seekor kecoak bagimu merupakan hewan yang lucu, tetapi bagi preman pasar bertato naga merupakan hewan paling mengerikan.

Keberanian harus di dasarkan dengan akal sehat dan hati yang bersih! Keberanian bukan di lihat dari fisik seseorang, melainkan dari hati.
Unknown power dwells in your heart, show your brave heart.


Pertama-tama gue kenalin dulu sohib gue satu lagi. Dia berkaki bulat dan tangannya sering gue pegang erat, motor gue. Motor gue ini dilahirkan dengan nama Honda Vario. Dengan kulitnya yang berwarna biru, dia setia menggendong gue kemana-mana. Pergi ke sekolah, pergi main, motor ini selalu nemenin gue. Where are you going? Ok I’m walking, seperti itulah kira-kira motto si motor. Tapi pada suatu hari kejadian naas terjardi.

Kejadian ini bertepatan dengan tanggal 1 bulan Ramadhan 1430 H. Pada waktu itu gue bingung, gue mau ngabuburit kemana awal Ramadhan ? Setelah berpikir, gue memutuskan untuk pergi ke waduk di dekat kecamatan gue. Waduk Sempor namanya. Walaupun beda kecamatan, jarak antara rumah gue sama waduk ini tidak begitu jauh. Bersama tiga teman gue, kami pergi ke sana dengan 2 motor.

Sudah gue duga, ternyata banyak sekali manusia di sana. Tempat ini memang sering diapelin banyak orang untuk ngabuburit saat Ramadhan atau sekedar berwisata. Kami di waduk hanya sebentar, karena sudah puas melihat air, juga waktu maghrib akan segera tiba.

Gue pisah sama 2 teman gue, yang rumahnya beda arah sama rumah gue. Sebelum gue balik ke kandang, gue mengembalikan salah seorang teman gue ke emaknya terlebih dahulu. Setelah mengantarkan temen gue, kejadian itu terjadi !

Kalau gue lihat ke arah langit waktu itu, mungkin waktu kejadian jam 17.30 WIB. TKP terjadi di persimpangan jalan rumah gue. Gue jalan dari arah barat. Motor gue pun telah mengedipkan matanya sebagai tanda gue pengin belok ke arah utara. Sesaat gue melihat kaca di motor gue untuk memastikan tiada motor dari arah barat. Namun apa yang terjadi ? Sebuah motor menabrak motor gue pas posisi gue melintang ! Bruukkk ! Mungkin begitulah kira-kira bunyi rintihan motor gue. Sesaat motor gue menjerit, tiitt ! Atau jika di terjemahkan dalam bahasa manusia, Tolooong ! Gue heran, apakah saking genitnya mata motor gue yang membuat tuh motor mencium motor gue ?


Si tersangka mencoba melarikan diri. Namun, ada tukang becak yang dengan cepat menangkap si tersangka. Gue makin di atas angin. Gue merintih kesakitan dan mulai memajang tampang polos agar gue mendapat perhatian dari sekitar gue. Padahal, gue kagak luka sedikit pun ! Tidak lupa gue mengucapkan Alhamdullilah di hati gue, tapi raut wajah gue, tetap seperti kesakitan yang teramat sangat serambi memegang kaki gue.

Si Tersangka langsung di bawa kerumah gue. Setelah di telaah, pantat motor gue alias knalpot, pecah. Pikiran gue apakah motor gue bisa kentut dan kembali berjalan seperti sedia kala ? Setelah di coba, motor gue dapat kembali kentut dengan merdunya.

Tidak lama kemudian, satpam gue datang. Langsung gue tunjuk sebagai pengacara dadakan sebagai juru bicara gue. Sementara gue masuk ke rumah untuk berbuka puasa. Gue pun menyuruh pembantu gue membuatkan menu berbuka puasa untuk si tersangka.

Setelah itu, satpam gue berbicara kepada gue. Dia pun berhasil menyita uang 50,000 dan KTP si tersangka sebagai jaminan. Gue kaget seketika, ketika mengetahui si tersangka mantan karyawan bokap gue. Setelah berunding sama satpam, dan menimbang mempertimbangan kondisi gue sama motor yang tidak begitu parah, gue memutuskan pergi ke tempat orang tersebut malam itu juga. Rumahnya ternyata juga di daerah Sempor. Kami sepakat kalau menyebut insiden tersebut sebagai kecelakaan tanpa unsur kesengajaan. Tidak lupa satpam gue mengembalikan barang sitaannya tadi.


Selain gue menekuni profesi sebagai plajar, gue punya profesi sampingan. Oke, mungkin kurang sreg untuk gue sebut sampingan, karena profesi ini bersaing ketat sama profesi utama gue sebagai plajar. Gamer !

Gue lupa mulai kapan gue menekuni profesi ini. Tapi gue akuin gue maniak banget sama game. Dari jaman nintendo sampai sekarang udah ada X-box, gue selalu up-date sama tuh profesi. Dari jaman nyokap gue maen tetris sampai sekarang udah ada game online.

Gue yang sejatinya anak rumahan selalu mendewakan game buat ngisi waktu luang gue. Gue pun punya teman setia bernama Playstation, yang selalu setia nemenin hari-hari gue. Tak heran kalau di rumah gue ada yang sering cemburu ma tuh PS. Buku plajaran !

Buku plajaran : "Bos, gue di baca donk bos ! Lo kan beli gue mahal masa gue cuma jadi bantal lo tidur ?" keluh si buku.
Playstation : "mending nge-date ma gue aja bos. lebih asyik and kagak bikin pusing" rayu si PS.

Siapa yang pantas yang bisa kuandalkan bukan rayuan bukan pujian ?
(Domino's song - siapa yang pantas)

hufpp...

Gue benar-benar bingung.
Tapi gue sadar sekarang gue dah kelas tiga. Sudah saatnya gue menceraikan temen nge-date gue, si PS dan kembali ke bini lama gue, buku pelajaran ! Gue lupa memberikan perhatian ma buku plajaran. Gue bosen dapet nilai do, re, mi mulu di sekolah.

Sudah saatnya gue memaksa mata gue buat lihat bacaan-bacaan daripada virtual game. Dan membiasakan pikiran gue buat mikir bagaimana menyelesaikan soal daripada memikirkan bagaimana menang WE.

Saat gue menulis blog ini. gue sedang menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadhan 1430 H ! Bulan Ramadhan selalu di tunggu oleh umat muslim di dunia. Mungkin lebih di tunggu daripada kemunculan best seller novel.

Bulan ini adalah timing yang pas bagi umat muslim untuk memperbaiki diri. Termasuk gue yang harus di service kalau perlu di instal ulang. Gue yang kurang taat sama Allah harus bisa mengalami perubahan iman dan taqwa kearah yang lebih baek dari sebelumnya.
Itu harapan gue !

Gue yang kurang bisa mengontrol diri gue sendiri. masih kebawa nafsu. Harus segera berubah. Harus ! Gue harus di service sebelum gue kembali ke Allah. Gue takut kalau sebelum di service gue keburu kembali. Keburu meninggalkan dunia.
Untuk itu, mulai perubahan ke arah lebih baik sekarang juga. Now ! mumpung Ramadhan. Rahmat Allah sangat banyak di bulan suci ini.
Pintu taubat terbuka lebar !
Jangan di sia-sia kan.

Mungkin kalau zodiak Capricorns bisa ngomong. Dia tak akan bohong. Dan berkata jujur dan polos "Gue kagak sudi sang empu blog di lahirkan di zodiak Gue!" Itu kata zodiak capricorns, biarlah mengembing ! Lagian gue juga lahir di home sick atawa Rumah Sakit.

Whatever !
Gue akuin gue berotak terkubur. Sampai-sampai zodiak aja kagak suka. Tapi, setidaknya gue yang sekarang bersekolah di salah satu SMA di kota gue punya harapan buat merubah itu !
Skenario dari harapan gue :
Berotak melayang - Lulus SMA - Kuliah - Kerja - Sukses - Jadi orang kaya - Poligami !


Otak gue memang seleron, beda sama orang lain yang sudah pada pentium. Tapi setidaknya prosesor otak gue masih mau berusaha. Walaupun, masih harus membunuh banyak virus di otak gue. setidaknya gue tidak pernah putus asa. Gue sadar sesuatu itu pasti bisa berubah. Termasuk otak gue jadi otak Einstein (maaf saya siswa Sosial) jadi mungkin bisa saya ganti, otak August Comte, Bapak Sosiologi !

Gue sekarang sudah kelas tiga. Mau pensiun SMA sebentar lagi. Gue juga harus mempersiapkan perang untuk melawan musuh bebuyutan semua plajar ! Ujian Nasional dan ujian masuk Universitas.
Gue harus bisa mengalami perubahan kalau perlu methamorposis !
From Zero to Hero. From Nothing to Something.

Gue buat blog ini buat saksi Catatan akhir sekolah gue.
Saksi perjuangan mencapai perubahan hidup gue.
Oke, this is my blog.